Oleh : Maulana Sholehodin
Balapan motor GP adalah lambang dari puncak keahlian mekanik, tempat berkumpulnya para ahli mesin motor kelas dunia dan skill pembalap papan atas dengan dukungan finansial yang tidak sedikit dari sponsor perusahaan dunia. Kemampuan teori fisika terapan diaplikasikan dalam balap motor GP, mulai dari pemakaian jenis dan ketebalan ban, kemampuan suspensi serta akselerasi ruang pacu pembakaran mesin semua dihitung dengan cermat dan sangat matematis.
Tuhan menunjukkan kesempurnaanNya, karena hanya Tuhan yang Maha Sempurna. Dalam ajang balap motor GP San Marino di Sirkuit Marco Simoncelli Misano, Minggu 10 September 2017 lalu, betapa tidak, sebuah kesalahan yang sangat remeh terjadi pada ajang balap tersebut, salah satu motor pembalap kelas dunia dari pabrikan Yamaha mati mesin karena kehabisan bensin. Yang disebut human eror oleh para pengamat, hal mustahil terjadi pada ajang bergengsi ini sebab satu motor ditangani oleh kumpulan para pakar teknisi pada bidangnya.
Pembalap monster Yamaha Tech 3, Johan Zarco harus mendorong motornya dengan sekuat tenaga untuk mencapai garis finis pada balapan motor GP San Marino. Johan Zarco sungguh telah menunjukkan kelasnya sebagai pembalap dunia, seorang yang pantang menyerah terhadap matinya mesin, mesin menyala atau mati balapan harus tuntas hingga finis dengan mendorong motor besar yang berat dan menangis karena harus menuntaskan balapan walaupun berada pada posisi 15 dan mendapat tambahan satu poin. Seakan Johan Zarco sedang memberi pesan kepada kita, jangan menyerah pada apapun sebelum tujuan tercapai.
Kejadian itu terjadi tepat pada Minggu 10 September 2017, saat ulang tahunku yang ke 43 tahun dirayakan dan sungguh sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali.
Redaktur : Septaria
Leave a Reply