Penulis : Maulana S.
Redaktur : S. Yusnaeni
Kadang saya geli mendengar awas jangan pakai Masehi itu kalender kafir kita Islam pakai kalender Hijriyah. Hitungan tahun Masehi disandarkan pada matahari sedang Hijriyah disandarkan pada rotasi bulan, pesan ini Allah SWT kirimkan melalui surat Al-Anam ayat 96.
فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).
Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).
Pada kalender Masehi, satu tahun ditetapkan berdasarkan periode peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai ke titik itu lagi yang lamanya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 3851/4 hari.
Jika 1 tahun ditetapkan 365 hari, tentu kurang ¼ hari untuk mencapai 1 kali peredaran, jika dibuat tiap tahun 365 hari maka setiap tahun akan kekurangan ¼ hari, kekurangan-kekurangan ini dikumpulkan selama 4 tahun dan menjadi 4 x ¼ hari = 1 hari, sehingga kelebihan 1 hari ini akan ditambahkan setiap 4 tahun sekali, yakni pada bulan Februari yang biasanya 28 hari menjadi 29 hari. Maka kasihan sekali orang yang lahir pada tanggal 29 bisa ulang tahun 4 tahun sekali.
Sedang kalender Hijriyah, satu bulan ditetapkan berdasarkan periode revolusi bulan dan waktu yang diperlukan untuk mengelilingi bumi 1 kali putaran adalah 29,5 hari, atau tepatnya 29 hari 44 menit 3 detik. Disamping berevolusi terhadap bumi, bulan juga berotasi terhadap porosnya dan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali putar juga 29,5 hari. Di pesantren teori revolusi rotasi bulan dipelajari pada mata pelajaran kitab ilmu falak. Dan pada Hijriyah kabisat dihitung dengan teori misal tahun 1509,
1409 > 1409/30 = 46 sisa 29, maka tahun 1409 disebut tahun kabisat.
Periodesasi bulan yang lebih hanya 44 menit 3 detik ini yang kerap membedakan hari raya Idul Fitri dikalangan orang Islam, sebab begitu cepatnya penampakan bulan pada tanda pergantian bulan. Sehingga bila tidak tampak digenapkan 30 hari. Dan saya selalu ikut 29 agar tidak puasa lagi sebab sudah ada yang bertanggung jawab.
Dalam Hijriyah kurun waktu setahun bulan berputar ada kekebihan 12 (bulan) x 44 menit 3 detik = 8 jam 48 menit 36 detik. Dan bila selama 30 akan ada 11 hari. ini akan ditambahkan pada tahun-tahun dalam setiap periode 30 tahun. Jadi terdapat tahun kabisat sebanyak 11 tahun kali dalam setiap interval 30 tahun Hijriyah.
Leave a Reply