Polanharjo Jateng, www.bramanews.com – Jumat, 13 Oktober 2017. Dengan modal semangat dan atas dorongan Pendamping Lokal Desa (PLD) pengurus BUMDes desa Karangjati beserta dengan pemerintah desa Karangjati kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan melakukan studi banding ke desa Ponggok kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah dalam rangka meningkatkan kapasitas pengurus BUMDes Karangjati yang baru terbentuk bulan Juli 2017.
Studi banding ini bertujuan untuk mempelajari profil dan seluruh potensi yang dimiliki desa Ponggok termasuk sejarah berdirinya BUMDes serta bagaimana pengelolaan BUMDes ini sehingga bisa meraih sukses yang nantinya hasil dari acara ini akan diimplementasikan di desa Karangjati. Ujar kepala desa Karangjati bapak Kuyatip yang di temui di sela-sela acara.
“Kami sengaja mengajak seluruh pengurus BUMDes dan perangkat desa untuk belajar ke desa Ponggok tentang potensi desanya sejarah berdirinya BUMDes dan bagaimana pengelolaan BUMDes disana agar bisa diimplementasikan di desa kami,” papar Kutayip.
“BUMDes yang diberi nama TIRTA MANDIRI ini berdiri sejak tahun 2008, berawal dari satu unit usaha yaitu simpan pinjam, namun lambat laun dari satu unit usaha tersebut mampu berkembang menjadi beberapa unit usaha diantaranya meliputi Wisata Umbul Ponggok, Pengelolaan Air Bersih (PAB), Perkreditan (simpan-pinjam), penyewaan kolam ikan, persewaan mobil, persewaan gedung, minimarket, dan jasa pembayaran online rekening listrik,” ujar Yani Setiadin, Sekdes Ponggok.
“Saat ini penghasilan PADes Ponggok melalui BUMDes mencapai Rp. 10,2 M per tahun, Ponggok memiliki luas wilayah 77,2255 Ha, jumlah KK 609, dengan jumlah penduduk 2.101 jiwa, dan mempunyai potensi 6 sumber mata air (800 L³/detik) yang kemudian masyarakat baru menyadari potensi ini pada tahun 2008 dan sebenarnya sumber mata air ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda serta tanah kas desa seluas 1,4 Ha dan mempunyai 8 unit usaha yang sudah berjalan,” tambah Yani Setiadin dalam sesi pemaparan tersebut.
“Desa Karangjati melilih desa Ponggok sebagai tujuan studi banding karena ada kemiripan Sumber Daya Alam yang dimiliki desa Karangjati dengan Ponggok, Karangjati mempunyai banyak Sumber Daya Alam meliputi sumber air bersih, area wisata, tempat hiburan dan banyak perusahaan yang siap bekerja sama dengan pemerintah desa,” ujar M. Alip Prakosa, Pendamping Lokal Desa (PLD) Karangjati yang disampaikan di sela-sela kesibukannnya dalam mendampingi acara studi banding.
“Untuk itu Karangjati tidak perlu menunggu waktu yang lama dalam mengoptimalkan BUMDes yang baru dibentuk agar semua sumber daya alam dan potensi desa segera tertata dengan baik, sebelumnya Karangjati sudah mempunyai banyak lahan yang dikelola setiap bulannya dan mampu menghasilkan kurang lebih puluhan juta rupiah namun belum dilembagakan, seperti pengelohaan lahan parkir dan air isi ulang tanki yang dikirim ke Surabaya serta ada lahan yang disewa oleh pihak ke 3 berupa rumah makan wisata dan akan habis pada Desember ini serta masih banyak potensi desa lainnya yang belum termanfaatkan dengan baik,” imbuh Arif, Pendamping Desa kecamatan Pandaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kuyatip Kepala Desa Karangjati sebagai pimpinan rombongan studi banding ke Ponggok ini mengatakan bahwa “Dalam waktu dekat desa Karangjati akan segera melakukan koordinasi dan pemetaan potensi desa yang bisa dijadikan unit usaha BUMDes mengingat ada banyak kemiripan potensi yang dimiliki desa Ponggok dan desa Karangjati diantaranya desa Karangjati dan Ponggok sama-sama memiliki potensi sumber mata air yang melimpah, sama-sama ada perusahaan besar PT. Tirta InvestamaDanone (Aqua).”
Turut serta dalam studi banding tersebut, perwakilan DPMD Kabupaten Pasuruan, perwakilan Pemerintah Kecamatan Pandaan, Pendamping Ahli (PA) P3MD Kabupaten Pasuruan serta Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) Kecamatan Pandaan.
Kontributor : Thoifur Arif, PD Kecamatan Pandaan
Redaktur : Septaria Yusnaeni
Leave a Reply