Empat Pilar Kebangsaan MPR RI Bersama PC Muslimat NU Bangil

Pasang Iklan Anda disini Hubungi Brama News

Bangil – Banyaknya anak yang terjerat kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang atau narkoba harus menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Pada saat ini, Muslimat NU Bangil yang merupakan pejuang perempuan NU juga melengkapi diri dengan keterampilan demi meningkatkan perekonomian keluarga. Hal ini disampaikan Ibu Anisah Syakur saat melaksanakan agenda sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI (Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di gedung PC. Muslimat NU Bangil, Selasa (11/02).

Dalam acara tersebut, juga disampaikan agar Muslimat NU bisa memiliki tempat penitipan anak lantaran menjadi kebutuhan penting bagi orang tua yang sibuk bekerja. “Saya pesan, supaya anak-anak lebih diawasi, lebih diperhatikan. Supaya apa? Biar mereka tidak mengenal narkoba, karena mereka adalah masa depan Bangsa untuk menjaga keberlangsungan Indonesia.” Kata Bu Anisah Syakur yang sekaligus Anggota Komisi 8 Fraksi PKB dimana salah satunya bermitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Menurut Bu Anis (sapaan akrabnya), saat ini banyak kasus anak di bawah umur telah terjerumus ke dalam bisnis hitam tersebut. Beliau berpesan kepada seluruh pengurus dan orangtua untuk lebih sigap dalam mengawasi anak.

Karenanya nanti akan ada kerjasama dengan BNN dan KPPPA, agar diberi pelatihan menjadi fasilitator, tujuannya supaya mereka bisa menjadi contoh bagi masyarakat terlebih di lingkungan Muslimat NU Cabang Bangil sendiri. “Ini supaya mereka bisa jadi penyuluh dan fasilitator yang melahirkan generasi bangsa benar-benar bersih dari narkoba,” katanya. Bu Anis juga menginginkan Muslimat NU terlibat dalam pengelolaan Tempat Penitipan Anak (TPA). Sebab keberadaan TPA akan sangat penting dan menjadi kebutuhan tidak terhindarkan bagi keluarga modern.

“Kalau semuanya sibuk, ibu-ibunya bekerja akan menyita waktu. Maka alangkah baiknya ada penitipan anak, namun tetap di lingkungan Muslimat NU sendiri,” ungkapnya. Pada kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan ada program di kementerian Sosial yang bisa diakses untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Tak hanya sebatas kegiatan biasa, diharapkan ini bisa meningkatkan perekonomian sehingga kedepannya, masyarakat terlebih Muslimat NU bisa kian sejahtera.

Beliau juga menyampaikan, program pemberdayaan Muslimat NU sebenarnya sudah berlangsung tapi masih butuh pendampingan program pemberdayaan ini, lanjut Bu Anis.

Meliputi pembekalan pelatihan untuk menjadi wirausaha sukses, serta pendampingan dalam hal lainnya, tentunya seputar kegiatan Muslimat NU. Program pemberdayaan ini melibatkan semua unsur. Sehingga, pengetahuan dan pembekalan untuk Muslimat NU akan sangat bisa dimanfaatkan di kemudian hari. Seperti pengelolaan Usaha Kecil dan Menengah atau UMKM di koperasi. (ad/yn)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.