Kemensos Gandeng Komisi VIII DPR RI, Percepat Penyaluran Bansos

Pasang Iklan Anda disini Hubungi Brama News

Probolinggo, www.bramanews.comKementerian Sosial bersama Anisah Syakur, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Dapil Jawa Timur II Kabupaten/Kota Probolinggo dan Kabupaten/Kota Pasuruan menyalurkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19, penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), bantuan sembako/BPNT, RS-Rutilahu dan Program Keluarga Harapan (PKH) Sabtu (05/03).

Secara simbolis bantuan ATENSI diberikan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Anisah Syakur kepada penerima bantuan ATENSI di Kantor Pos Mayangan Kota Probolinggo dan Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Bantuan ATENSI yang diserahkan terdiri dari bantuan kewirausahaan untuk 15 orang berupa usaha konveksi, warung kelontong, bengkel dan pangkas rambut. Sedangkan untuk anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 bantuan berupa tabungan sebesar Rp. 600.000,- sekaligus nutrisi dan perlengkapan sekolah.

Images : Brama News

Anggota Komisi VIII DPR RI Anisah Syakur mengapresiasi kinerja Kementerian Sosial sebagai salah satu diantara kementerian yang paling penting dan DPR RI memiliki perhatian serius untuk terus mendorong agar pemerintah terutama kepada masyarakat mengantisipasi dampak pandemi terhadap kehidupan masyarakat yang kurang mampu terutama anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

“Tentu saja, Komisi VIII DPR RI menyetujui, mendorong dan memastikan agar pendidikan anak, sekolah serta pengasuhan anak sehingga mereka bisa tumbuh dewasa betul-betul mempunyai nasib yang sama dengan anak seusia mereka, terutama pendidikan yang layak dan bagi penyandang disabiltas agar usahanya semakin berkembang dan selalu punya semangat hidup,” ucap Anisah Syakur.

Salah satu anak yatim, Aurel Rahmadani (13) penerima bantuan ATENSI anak yatim piatu berupa tabungan dalam bentuk ATM. Aurel adalah anak yang ditinggal ibunya dua bulan lalu akibat Covid-19.

Ia bercita-cita sebagai dokter anak dan menyampaikan bantuan yang didapatkan untuk menambah biaya sekolah. “Saya ingin sukses dan bisa membanggakan kedua orang tua saya walaupun ibu telah tiada,” harapnya.

Images : Brama News

Bantuan ATENSI diterima juga oleh Wahyu Rudi Zulkifli (38), seorang penyandang disabilitas fisik bagian kaki, berupa bantuan kewirausahaan berupa alat pangkas rambut yang akan dimanfaatkan untuk melanjutkan usaha babershop-nya. Sebelumnya ia mendapatkan keuntungan Rp 40-50 ribu/hari.

“Senang sekali mendapatkan bantuan ini. Semoga setelah mendapatkan bantuan bisa lebih lancar dan maju usahanya. Sekarang sudah ada alat lengkap dan ini sangat membantu untuk usaha,” ucap Wahyu.

Koordinator Direktorat Jenderal Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Luluk Sugianto, menyambut baik untuk bersama-sama melakukan kegiatan kunjungan kerja anggota Komisi VIII DPR RI. Menurutnya hal ini menjadi dorongan agar layanan yang diberikan Kemensos berdampak positif dan semakin dirasakan bagi penerima manfaat.
“Dukungan Komisi VIII sangat kami rasakan. Tugas kami didalam adalah memperbaiki manajemen dengan sebaik-baiknya agar setiap rupiah yang dikeluarkan negara bermanfaat bagi semua penerima manfaat khususnya dalam hal ini penyandang disabilitas mental, ” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, Ray Suwigtyo, mengatakan dari data dilapangan, permasalahan atau kendala ketika melakukan monitoring dan evaluasi di Kota Probolinggo. Terkait BPNT/ Sembako yang pertama data penerima tidak turun sekaligus tapi beberapa termin dan waktu penyaluran mendadak, selanjutnya yang kedua ada beberapa data KPM yang meninggal atau tidak ditemukan dan ada yang sudah mampu, kemudian permasalahan yang terakhir belum ada kepastian nasib terkait keberadaan korda atau pendamping BPNT. Permasalahan yang ada di PKH yang pertama, besaran bantuan ada perubahan atau tidak sama kalau dibandingkan dengan tahap 4 tahun 2021, komponen tidak tercantum sehingga sulit menjelaskan ke KPM dan yang terakhir hasil pengecekan data ada 1.007 KPM yang besarannya berubah atau tidak sama, yakni 430 bertambah nilai bantuannya dan 577 berkurang nilai bantuannya daripada tahun kemarin,” pungkasnya.

Acara penyerahan bantuan yang dilaksanakan di Kantor Pos Mayangan Kota Probolinggo tersebut dihadiri oleh Luluk Sugianto, Koordinator Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Ray Suwigtyo, Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo. Tutang Aribowo, Kepala Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
Hadir pula Agus Hasyim Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial, dr. Soeharso Solo, Singgih Kepala PT. Pos Wilayah Probolinggo, Anang MC Koordinator PKH Regional Jawa, Korda BPNT, Korkot Pendamping PKH, PSM dan TKSK Kota Probolinggo. (ad/el)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.