Mangrove Center dan Upaya Penyelamatan Kawasan Pesisir Desa Pulokerto

Pasang Iklan Anda disini Hubungi Brama News

Kraton – Isu lingkungan dan perubahan iklim baru-baru ini maupun yang telah bergulir, membuat Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Kabupaten Sidoarjo ingin ambil bagian dan berperan untuk memberikan sumbangsih menjaga serta melestarikan lingkungan, khususnya kawasan pesisir di Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan.

Kawasan yang terletak di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan merupakan lokasi yang dipilih untuk membuat inovasi Mangrove Center dan Studi Pengembangan Pariwisata Kawasan Tambak Desa Pulokerto sebagai upaya mencegah abrasi pesisir sekaligus menjaga kualitas air dan ekosistem di sepanjang Desa Pulokerto.

Berdasarkan informasi dari Nanang Rohman, salah satu Petani Tambak di Desa Pulokerto saat diwawancarai (9/12/17), mengungkapkan bahwa Mangrove Center ini sangat penting sekali bagi keberlanjutan lingkungan kawasan tambak dan pesisir Desa Pulokerto khususnya terkait tambak, pesisir dan perikanan.

“Mangrove Center ini sangat penting sekali dalam rangka menjaga lingkungan dan ekosistem, terutama menyangkut kualitas air dan habitat ikan di kawasan tambak,” ungkap Nanang.

Mangrove Center kendati dimiliki oleh Kampus Poltek KP Sidoarjo, namun manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Pulokerto yang sampai hari ini bisa memanfaatkan dan menikmatinya.

“Manfaat dari adanya Mangrove Center tentu banyak sekali, diantaranya untuk mencegah terjadinya abrasi di sekitar pesisir, menjaga kualitas ikan dan airnya agar selalu bagus serta terjaga. Lebih dari itu, ini juga untuk masa depan anak cucu kita,” sambung Nanang.

Image : Brama News

Nanang Rohman yang juga Pendamping Lokal Desa (PLD) Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, yang mana salah satunya mendampingi Desa Pulokerto kemudian menceritakan tentang sejarah Mangrove Center, bahwa awalnya masyarakat di Desa Pulokerto kurang berkenan bahkan tidak menyukai pohon mangrove, karena dianggap membuat kotor lahan tambak. Tapi ternyata akhirnya Warga Pulokerto sadar bahwa pohon mangrove itu sangat penting.

“Kala itu masyarakat menolak dengan akan dibangunnya Kawasan Mangrove Center di Desa Pulokerto, lalu pada tahun 2006 hasil produktivitas tambak menurun. Kemudian dibandingkan dengan tambak yang ada pohon mangrovenya. Ternyata tambak yang ada mangrove-nya hasil panen ikannya lebih bagus,” kisah Nanang yang juga Sekretaris Kelompok Petani Tambak.

“Akhirnya, tahun 2007 Poltek KP Sidoarjo membentuk sebuah Kelompok Petani Tambak Desa Pulokerto yang merupakan mitra Poltek KP Sidoarjo, yaitu Kelompok Petani Tambak ‘Sumber Jaya’, dengan Ketuanya Haji Ismail dan seketarisnya saya sendiri,” sambungnya.

Image : Brama News

Lebih dalam Nanang mengisahkan, melalui tangan dingin  dan pemikiran Kepala Lapangan Poltek Sidoarjo, saat itu dijabat oleh Bambang Suprakto. Berawal dari niat baik dan sosialisasi intensif tentang pentingnya mangrove, Poltek KP Sidoarjo memberikan program kepada Kelompok Petani Tambak, yaitu Penanaman Seribu Mangrove di Desa Pulokerto.

“Setelah lima tahun berjalan, akhirnya sukses dan mulai terasa dampaknya, dan sering beliau (Bambang Suprakto, –red) memberikan motivasi kepada Kelompok Petani Tambak, yaitu walau kita tidak mendapat dampak positif secara nominal tapi kita sudah bisa menolong masyarakat dunia dengan mengatasi atau mengurangi panas global dan  bisa meningkatkan hasil pencaharian masyarakat sekitar, karena bibit udang ikan dan kepiting bisa aman di akar-akar mangrove,” pungkasnya.

Pusat Studi Mangrove (Mangrove Center) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C Sutardjo, pada 4 Juli 2014 tersebut, telah dikunjungi 4 negara. Yaitu, Cili, Jepang, Cina, dan Australia.

 

Ditulis di Surabaya dalam kegiatan Workshop Isu Lingkungan Hidup di Perkotaan dan Media, JW Marriot Surabaya. Sabtu, 9 Desember 2017.

Kontributor : Muchammad Rochim, Pendamping Desa Kecamatan Kraton

Redaktur : Septaria Yusnaeni

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.