Penulis : Maulana S.
Redaktur : S. Yusnaeni
Ada tulisan menarik yang menyatakan dalam menghadapi Virus Corona
China membuat Rumah Sakit besar, Korea melokalisir setiap orang yang masuk negaranya. Arab Saudi menutup bandara dan membatasi jamaah Umroh. Sedangkan di Indonesia cukup dengan menciptakan lagu Corona yang dinyanyikan Alvi Ananta.
Update terkini 3 Maret 2020 Virus Corona telah meluas, setidaknya ada 61 negara menyatakan telah terjangkit, 86.529 kasus dan 2.979 Kematian serta 41.958 orang yang dinyatakan sembuh. Tertinggi masih di negara China.
Corona menjadi hantu dunia dimana 5 negara urutan terbanyak kasus adalah China, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang. Lima negara itu termasuk negara dengan sistem penanganan kesehatan yang baik apalagi Korea Selatan.
Resah dan kepanikan menyerambah masyarakat dunia, di Cheongdo Korea Selatan misalnya para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung tingkat tinggi ketika memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona.
Bagaimana dengan Indonesia? Ada tidak yang terjangkit? Pemerintah Tokyo, Jepang, menyatakan satu warganya positif terkena virus corona atau COVID-19, tak lama setelah yang bersangkutan kembali dari kunjungan ke Indonesia. Juga Selandia Baru menyatakan warganya yang sempat transit di Bali beberapa waktu lalu telah positif terpapar virus corona.
Dan pemerintah Indonesiapun terkejut, setelah ditelusuri orang Jepang ketemu siapa di Indonesia ternyata malah orang Indonesia yang tertular orang Jepang bukan sebaliknya, dan positif dua orang trinfeksi virus corona. Kemudian apa yang terjadi di masyarakat kita? Panik? Tidak juga sih, ya tetap santai tidak ada kepanikan. Cukup santai seperti saat menghadapi virus-virus yang lain. kepanikan terjadi pada beberapa orang kota yang dengan ramai memborong kebutuhan bahan pokok di super market dan tempat sembako, kalau orang miskin pedesaan disamping dia tidak peduli dengan virus-virus begitu karena juga faktor tidak ada uang untuk memborong.
PM Australia Scott Morrison menyudutkan Indonesia dengan menyatakan “Saya tidak bermaksud tidak sopan. Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia. Dan kami memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut,” PM Autralia lupa bahwa tahun 1968 ada Flu Australia sempat menjadi sorotan dan membuat banyak pihak merasa khawatir. Seperti namanya, virus penyebab penyakit ini sempat mewabah di Australia yang disebabkan oleh jenis virus influenza A (H3N2) dan menelan banyak korban. Bahkan, virus penyebab flu ini juga diketahui sudah menyebar ke negara-negara lain, seperti Inggris dan Amerika sehingga diperkirakan satu juta orang terinfeksi.
Beberapa tahun yang lalu sempat geger Penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) yang juga disebut flue padang pasir. MERS CoV adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus. Penyakit ini menular dari unta ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Dan Orang Indonesia tidak takut malah berebut umroh dan haji. Bahkan jamaah haji Indonesia berebut beli daging unta di jalanan arab sebab tidak di jual di pasar-pasar desa di Kampungnya. Seperti saat wabah virus anthrax dan flue burung efek terberatnya di Indonesia hanya pada pasar unggas.
Bila ingin tahu kapan orang Indonesia panik? Orang Indonesia akan panik bila harga rokok melambung tinggi, dan akan menjadi tema diskusi di kantor, masjid sampai warung kopi tepi jalan dan pemerintah akan dihujat di warung-warung sebab rokok kemewahan terahir yang dimiliki orang miskin.
Dan bila ada wabah pagebluk yang menakutkan, apa yang dilakukan orang Indonesia? Qunut Nazila, Istighosah ada yang berkalung jimat serta ada juga yang ke dukun, sedang pemerintah cukup dengan sosialisasi. Dan sampai detik ini dengan cara itu semua wabah itu berlalu begitu saja di Indonesia.
Leave a Reply