
Oleh : Maulana Sholehodin
Bagi penggemar bola, Spanyol merupakan salah satu negara yang menarik untuk diperbincangkan. Selain sepak bola, Spanyol juga memiliki budaya yang unik dengan sejarah yang unik pula. Beberapa budayanya sarat dengan warisan Islam karena Islam memang pernah berjaya di negeri para matador ini.
Bahasa dan tradisi Arab-Islam masuk Andalusia setelah Thoriq bin Ziad menaklukan Spanyol yang konon masuknya ke daratan itu hanya dengan pasukan yang relatif sedikit. Menurut Nicholson, Islam masuk ke Spanyol pada awal abad IX M dan bahasa Arab sudah menjadi bahasa resmi di Andalusia, saat itu pula seni sastra Islam berkembang dengan sebutan adab. Puisi maupun prosa, diantaranya adalah prosa khithabnah, tarasul, maupun karya fiksi lainnya.
Menurut Amer Ali, ”Orang-orang Arab Andalusia adalah penyair-penyair alam, mereka menemukan bermacam jenis puisi, yang kemudian dicontoh oleh orang-orang Kristen di Eropa Selatan”. Diantara empat sastrawan terkemuka Andalusia adalah Muluk Al-Thawaif dianggap penyair paling besar di Andalusia pada masa itu. Pada masa itu juga berkembang syair, musik dan seni suara. Diantara banyak tokoh ada yang bernama Hasan Ibn Nafi’ yang lebih dikenal dengan sebutan Ziryab, dia piawai dalam seni musik dan tarik suara, pengaruhnya masih membekas hingga sekarang, dan dianggap peletak dasar dari musik Spanyol. Tapi naif dikalangan sejarawan Islam, justru dia dikambing hitamkan atas runtuhnya kesultanan Islam di Spanyol. Karena orang Islam terlena dengan irama lagu indah yang melenakan urusan akhirat. Dan ini faktor keruntuhan kesultanan Islam Spanyol.
Begitupun dengan tarian tradisional Spanyol pengaruh Arab-Islam begitu terlihat. Tarian Muineira misalnya adalah tarian yang tetap berada dalam tempo 6/8 berkarakter riang dengan komponen sosial mengekspresikan kesopanan dengan sedikit improvisasi dari tarian rakyat lainnya. Penari-penarinya membentuk sebuah lingkaran atau paralel bertiga.
Bahkan pada beberapa tatanan gaya bahasa, Spanyol begitu lekat dengan sisa-sisa gaya bahasa Arab. Pada kata benda disematkan awalan AL ta’rif ( ال) sebagai stresing pada kata isim (benda). AL dengan lidah Eropa menjadi EL maka jadilah El Barca, El Real sebuah tata bahasa yang tidak bisa ditemukan pada bahasa Eropa kuno. Bahkan pada gelaran sepak bola paling bergengsi bertemunya Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo (antara El Barca dan El Real) pengaruh bahasa Islam tetap disematkan dengan julukan ‘El Clasico’.
Redaktur : Septaria Yusnaeni
Leave a Reply