Penulis : Maulana S.
Redaktur : S. Yusnaeni
Gaya rambut Kartini sangat sederhana hanya diikat kebelakang membentuk bulatan pipih mejadikan peringatan hari Kartini mudah untuk di tiru dapat dimanipulasi dengan sangggul. Andai dulu gaya rambut Kartini seperti Syahrini atau Demi More saya tidak bisa bayangkan betapa repotnya saat peringatan hari Kartini.
Raden Ayu Kartini berdarah campuran keturanan ningrat dan nasab kyai, maka tidak heran kalau tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Dia putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara tapi bukan dari istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang tokoh agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
Dalam tradisi ningrat Jawa anak perempuan yang berusia 12 tahun sudah bisa dipingit maka saat itulah Kartini tidak lagi sekolah di ELS (Eufopese Lagere School). Karena Kartini bisa bahasa Belanda maka dia banyak baca majalah dan buku Eropa. Dari situ Kartini bermimpi menjadi wanita Eropa kemudian Kartini curhat pada teman Belanda melalui surat yang salah satunya adalah Rosa Abendanon. Abendanon kemudian mendukung dengan majalah dan buku bacaan Eropa. Kartini ingin wanita pribumi seperti orang Eropa. Kartini mengeluh wanita Jawa tidak bisa maju karena tradisi yang menghalangi dan kartini meminta bantuan dari luar.
Banyak buku yang dilahap Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata) semuanya berbahasa Belanda.
Dalam surat tulisannya kerap kali Kartini menukil kalimat dari buku yang dia baca. Disamping dia protes pada sistem budaya Jawa tentang konsep perempuan yang dibodohi.
Buku habis gelap terbitlah terang dibuat setelah Kartini wafat oleh Mr. J.H. Abendanon tahun 1911, dia mengumpulkan dan membukukan surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-teman Eropanya. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.
Dengan buku itu sebenarnya Belanda ingin menunjukkan pada dunia bahwa Nusantara itu tidak dibodohi oleh Belanda tapi dibodohi oleh sistem dan budaya Jawa sendiri. Ada dugaan J.H. Abendanon merekayasa surat Kartini, kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda dan Abendanon termasuk yang berkepentingan serta mendukung politik etis. Hingga saat ini pemerintah Belanda tidak bisa melacak naskah surat Kartini.
Salah satu surat Kartini kepada sahabatnya Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899. RA Kartini menulis “Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?” Al-Quran tidak boleh diterjemahkan karena merupakan kitab suci.
Saya curiga surat itu rekayasa Abendanon, bukankah yang melarang menerjemahkan Al-Quran pemerintah Belanda sendiri karena trauma pada gerakan kaum santri dan kyai saat perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro maupun gerakan para haji setelah belajar agama Islam di Makkah. Atas nasehat Christiaan Snouck Hurgronje pemerintah Belanda melarang kyai menterjemahkan Al-Quran.
RA Kartini pernah meminta romo gurunya Kyai Sholeh Darat agar Al-Quran diterjemahkan. Karena permintaan Kartini dan panggilan untuk berdakwah, Kiai Soleh menerjemahkan Al-Quran dengan ditulis dalam huruf Arab pegon sehingga tak dicurigai penjajah Belanda. Maka jadilah tafsir dan terjemahan Al-Quran yang diberi nama Faidh Al-Rahman fi Tafsir Al-Quran. Salah satu tafsir di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Jilid pertama yang terdiri dari 13 juz. Mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat Ibrahim. Tafsir ini hadiah dari Kyai Sholeh Darat untuk pernikahan Kartini.
Melalui kitab itu pula Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 257 :
ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ
Allah pelindung orang orang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya
Kartini terkesan dengan kalimat itu karena ia merasakan sendiri proses perubahan dirinya. Salah satu surat kartini menukil ayat ini yang kemudian oleh Abendanon dijadikan judul buku kartini Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Saat Armijn Pane menerbitkan buku ini dalam bahasa Melayu tahun 1922 judulnya berubah menjadi habis gelap terbitlah terang.
Belanda khawatir dengan beberapa surat dan tulisan Kartini yang dikirim ke teman Eropanya dan Abendanon menganggap dirinya tidak mampu meredam letupan kegelisahan Kartini maka harus dipangkas sebelum berkembang. Untuk itu Abendanon mendesak orangtua Kartini menikahkan dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Terjadilah perkawinan itu pada 12 November 1903.
Tapi ternyata Kartini tidak berhenti dia masih rajin menulis. Bahkan suaminya mendukung Kartini menulis sebuah buku Babat Jawa agar orang Jawa tahu sejarah Jawa. Tapi sayang Katini meninggal lebih cepat, kemudian Kyai Sholeh Darat juga meninggal secara misterius dan dugaanku dia dibunuh oleh Belanda.
Saat Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Terjadi perdebatan prokontra sebab banyak pahlawan perempuan yang lebih hebat dari Kartini seperti Dewi Sartika, Malahayati, Kristina Marta, Cut Nyak Dien, Cut Mautiah dan maaf Cut Tari belum lahir.
Leave a Reply