Penulis : Maulana S.
Redaktur : S. Yusnaeni
Menurut kalender Hijriah tanggal 9 Ramadhan 1364 H. Ir. Soekarno membaca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, artinya tepat hari ini peringatan hari kemerdekaan kita. Naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik di rumah seorang petinggi Angkatan Laut Jepang, Laksamana Maeda.
Soekarno dalam pledoinya saat dia diadili pada sidang pemerintahan Jepang telah meramalkan kekalahan Jepang pada Perang Pasifik dan benar pasukan Jepang yang perkasa kalah dalam Perang Pasifik menyerah pada pasukan Sekutu.
Momentum ini bagi tokoh muda dianggap waktu yang tepat untuk merdeka, karena kelompok tua tidak mau segera memproklamirkan kemerdekaan maka sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31” menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Singkat cerita, pada tanggal 17 Agustus 1945 M atau 9 Ramadhan 1364 H sekitar pukul 08.00 WIB atau kurang dua jam dari proklamasi, Soekarno masih tertidur di rumahnya di Jalan Pegangsaan Jakarta.
Soekarno saat itu terkena gejala malaria tertiana, suhu badan bung Karno meninggi panas meriang. “Pating greges (sakit semua),” keluh Soekarno kepada dokter yang akan memeriksanya. Oleh karena itu, dokter pun memberikannya obat agar kondisinya kembali sembuh, Soekarno pun kembali tertidur.
Lalu pada pukul 09.00 WIB, dia terbangun sempat dipaksa untuk segera membaca teks Proklamasi oleh pemuda bernama dr. Moewardi. Soekarno menjawab tunggu bung Hatta dan dr. Moewardi menjawab bukankah tanda tangan bung Hatta sudah cukup mewakili Bung? timpal Moewardi, Soekarno menjawab dengan nada tunggi silahkan baca sendiri.
Tak lama kemudian Bung Hatta datang ahirnya Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 WIB dengan suara serak bergetar karena menahan sakit dan panas tubuhnya dan sakit ini juga yang membuat Soekarno tidak puasa pada hari itu.
Merdeka…!!!
Dirgahayu Negeriku
Dirgahayu Indonesiaku
Leave a Reply