Pasuruan – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hj. Anisah Syakur menjalin kerjasama dengan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Cabang Bangil dalam rangka menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini menegaskan jika Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Serbaguna (Banser) NU adalah ujung tombak 4 Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika). Bahkan NU sudah mempeloporinya sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agutus 1945.
“Jadi, saya sebagai anggota MPR RI tidak ragu lagi dengan sepak terjang dan perjuangan NU serta organisasinya dalam memperjuangkan 4 Pilar. Apalagi NU sebagai organisasi Islam terbesar, maka sangat efektif jika perjuangan 4 Pilar MPR RI itu bergandengan dengan NU, GP Ansor dan Banser di seluruh Indonesia,” tegas Anisah Syakur dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Rembang, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, (14/11).
Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Cabang GP Ansor H. Saad Muafi, Sekretaris Hasan Ubaidillah, Komandan Hariono dan anggota Ansor maupun Banser. Menurut Bu Nyai Anisah, dengan cara yang sederhana tanpa kemewahan melainkan tradisional, sosialisasi 4 Pilar MPR RI tersebut jauh lebih efektif dibanding dengan gaya-gaya modern. “Ini gaya kampung yang dihadirkan di kota. Tanpa mewah-mewah di hotel dan sebagainya,” ujarnya. Justru, anggota DPR RI asal Jawa Timur II itu merasa prihatin dengan perkembangan masyarakat saat ini akibat pengaruh budaya Barat, sehingga banyak melupakan 4 Pilar.
“Kita boleh apa saja, tapi hatinya tetap nasionalisme Indonesia. Sebab, bagaimana bisa membangun bangsa ini jika nasionalisme kita sudah runtuh?” tanya Bu Nyai Anisah. Karena itu kata Anisah Syakur, sebagai keluarga besar NU dan juga selaku Pimpinan Muslimat NU Cabang Bangil dirinya merasa bertanggungjawab untuk terus menyosialisasikan 4 Pilar MPR RI.
“Bayangkan, saya hanya ditelepon oleh Saad Muafi, tapi saya datang. Ini tidak lain karena saya merasa terpanggil untuk memperjuangkan 4 Pilar itu bersama keluarga besar NU, ya selain dia juga anak saya,” kelakarnya.
Melalui sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini, Anisah Syakur bertekad membangkitkan rakyat Indonesia untuk kembali kepada jati diri bangsa yang kuat dengan kearifan lokal, gotong-royong, sederhana, menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa. “Jangan sampai pengaruh Barat dan liberalisme menjadikan kita lupa sebagai bangsa. Apalagi diperparah dengan kepentingan asing dalam merumuskan kebijakan Negara. Lalu, mau menjadi apa bangsa ini? Maka ke depan sosialisasi ini harus disesuaikan dengan trend anak zaman sekarang. Bukan lagi seperti era dulu yang penuh indoktrinasi. Misalnya melalui komik atau film kartun ‘I love Indonesia’,” ungkapnya.
Selain itu, sosialisasi 4 Pilar tersebut disertai dengan komitmen maupun tekad untuk mengentaskan kebodohan, kemiskinan, menegakkan keadilan, mengurangi ketidakamanan dan ketidaknyamanan serta ketertinggalan. Dengan demikian harapannya, NU, Ansor dan Banser menjadi agen perubahan di seluruh Indonesia. Dimana GP Ansor tidak pernah absen dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini. Bahkan Muktamar NU ke-27 di Situbdondo Jawa Timur pada tahun 1984 telah menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas berbangsa dan bernegara serta NKRI sebagai bentuk Negara merupakan harga mati dan final. Mengapa? Karena PBNU sama dengan 4 Pilar, yaitu PBNU singkatan dari (Pancasila, Bhinneka Tunggal IKa, NKRI dan UUD NRI 1945).
“Untuk itu NU dan kita semua dalam berbangsa dan bernegara harus memikirkan kepentingan bangsa dan negara serta kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. (ad/yn)
Leave a Reply