Pasuruan, www.bramanews.com – Puluhan koordinator petugas keamanan hadiri rapat koordinasi terkait sistematika keamanan acara Musyawarah Idarah (Musda) JATMAN Idarah Wustha Provinsi Jawa Timur, Senin 19/3/2018. Musda yang akan dihelat besar-besaran di area Pondok Pesantren Ngalah 30 Maret 2018 hingga 1 April 2018 menghadirkan beberapa tokoh-tokoh Nasional. Habib Luthfi bin Yahya, Kapolri Tito Karnavian, Kapolda Jatim, Pangdam V/Brawijaya, dan masih banyak lagi.
Penjagaan keamanan akan diperketat karena Musda merupakan acara nasional, maka tingkat keamanan juga harus berstandart nasional.
“Ini karena kegiatan nasional, maka yang jelas harus melibatkan semua keamanan militer, yang sekarang kami ajak berunding untuk mengamankan itu,” jelas Rohimin selaku Panitia Koordinator Keamanan usai memimpin rapat koordinasi di Aula Pancasila Universitas Yudharta Pasuruan, 19/3.
Selain petugas keamanan dari TNI, Polri, juga dibantu Banser, Pemuda Pancasila, Ansor dan Linmas sekitar kawasan pondok pesantren Ngalah.
Terkait peserta, diperkirakan 7000 undangan akan memadati area pondok pesantren Ngalah saat acara Musda mendatang. Pihak Kapolsek Purwosari pastikan akan selalu melakukan koordinasi dengan pihak pesantren terkait strategi penjagaan keamanan.
“Dari Kapolsek, otomatis akan selalu berkoordninasi dengan pihak pondok Ngalah yang mempunyai kegiatan akbar ini,” papar AKBP I Made Suwardana.
Ratusan personil akan mengamankan lokasi acara dengan sasaran penjagaan tamu undangan yang datang, barang dan kendaraan, serta lokasi acara. “Yang perlu dijaga yaitu orang, barang dan lokasi. Kalau orang sudah tentu tamu yang hadir. Kendaraan juga jangan sampai hilang. Dan lokasi jangan sampai ada trouble. Laksanakan ibadah dengan kepercayaan dan keyakinan, kita perangi hoax,” pungkas AKBP I Made Suwardana.
Kegiatan Musda tersebut juga mengundang tokoh-tokoh lintas agama di Jawa Timur untuk mencerminkan masyarakat Indonesia yang multikultural sekaligus memperkuat ikatan silahturahmi antar umat beragama.
Reporter: Nicky Nurjannah
Kontributor: Makhfud Syawaludin
Redaktur : Septaria Yusnaeni
Leave a Reply