Waisak 2564 BE

Pasang Iklan Anda disini Hubungi Brama News

Penulis : Maulana. S
Redaktur : S. Yusnaeni

Waisak atau Waisaka juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand dan Vesak di Sri Lanka.

Waisak dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini di tahun 623 S.M. kemudian Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M. yang terahir Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.

Nama perayaan ini berasal dari istilah Pali vesākha atau Sansekerta vaiśākha, yang merupakan nama bulan lunar yang digunakan di India kuno jatuh pada bulan April-Mei.

Dalam tradisi Buddhis Mahayana, hari libur dikenal dengan nama Sansekerta (Vaiśākha) dan varian turunannya.

Seperti pada agama lain ritual perayaan agama berasimilasi dengan budaya lokal. Di Indonesia peringatan waisak dipusatkan di Borobudur, ribuan biksu Buddha akan bergabung bersama untuk mengulang mantra dan bermeditasi saat mereka mengelilingi kuil dalam ritual yang disebut “Pradaksina”.

Inti ajaran Budha adalah pelepasan nafsu keduniaan menuju kebijaksanaan dan kebenaran dalam damai diri. Dalam islam banyak definisi tentang nafsu salah satunya di surat Yusuf.

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang

Dalam Alkitab Petrus 1:14
“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.”

Musuh agama adalah nafsu maka bila ada orang berteriak membela agama dengan nafsu maka sesungguhnya dia telah melukai agamanya sendiri. Amar makrif itu harus dengan makruf, tidak bisa amar makruf dengan cara mungkar. Itu nyamar makruf nyambi mungkar namanya.

Dan Siddarta Gautama berpesan “Pada akhirnya, ada 3 hal yang tersisa, seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup dan seberapa ikhlas kau melepas sesuatu yang ditakdirkan bukan untukmu.

Selamat Hari Raya Waisak 2020

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.