WARGA NU RESAH DENGAN LANGKAH POLITIK GUS YAHYA

Pasang Iklan Anda disini Hubungi Brama News

Pasuruan, www.bramanews.com. 10 Oktober 2023 – Sikap politik ketua Tanfidzia Dr. K.H. Yahya Cholil Staquf atau sering di panggil Gus Yahya, yang menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir disebut menjadi sosok Calon Wakil Presiden (cawapres) yang mendapat dukungan kuat dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) disoal Maulana Sholehodin ketua Presidium NCC (Nahdliyin Crisis Center).

Maulana Sholehodin yang lebih akrab dipanggil cak Maul mengatakan, “Tokoh dan warga NU di daerah gerah dan resah terhadap sikap politik Ketua PBNU Gus Yahya, yang membawa-bawa NU untuk proses pencalonan Erick Thohir sebagai Cawapres di Pemilu mendatang. Bahkan banyak warga NU menganggap Gus Yahya telah kebablasan dan menurunkan marwah ketua tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) karena lebih sering runtang-runtung promosi Erick Thohir daripada ngurusi warga NU.”

Tugas ketua PBNU yang paling utama ngurusi Nahdliyin, organisasi NU dan banom-banomnya bukan sibuk promosi Erick Thohir sebagai cawapres.

Sungguh saya tidak keberatan dan justru bangga bila ada orang di NU-kan, karena memang tujuan tertinggi NU berdakwah dan mengajak sebanyak mungkin orang agar masuk Islam yang berhaluan Ahli Sunnah Waljamaah. Tetapi menjadi lucu tatkala meng-NU-kan orang hanya untuk tujuan posisi cawapres, begitu murahkah NU? Dipamerkan dipromosikan kemana-mana, diklaim kader NU tulen dengan nasab NU. Diberi panggung sampai perlu ditegaskan bahwa Erick Thohir adalah kader NU yang bersertifikat. Puncaknya sesuai dugaan banyak orang Gus Yahya menegaskan bahwa warga NU mendukung Erick Thohir sebagai cawapres.

Warga NU dan pengurus NU ranting dibawah tidak ada yang kenal Erick Thohir, dan mereka tidak peduli apakah seseorang itu bersertifikat atau tidak, bahkan pejuang-pejuang NU di daerah, para Kyai, pengasuh Pesantren di daerah mayoritas tidak bersertifikat. Karena di NU yang penting perilaku bukan sertifikat.

Seharusnya Ketum PBNU fokus ngurusi warga NU, organisasi NU dan banom-banomnya. Bukan sibuk menjadi jubir branding Erick Thohir. Sampai detik ini, saya belum pernah mendengar Gus Yahya sebagai Ketua Tanfidzia PBNU menegur adik kandungnya Gus Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) ketua PP GP Ansor yang telah lewat masa jabatannya selama 2 tahun lebih. Seharusnya Gus Yaqut menggelar Kongres dan meletakkan jabatannya di tahun 2020 lalu. Apakah karena dia adik kandung Gus Yahya sehingga harus didiamkan sekaligus melakukan pembelaan yang tidak perlu. Ada apa sebenarnya ketua Pusat GP Ansor dipertahankan sampai melewati SK yang diamanatkan?

“Tugas NU adalah menjaga moral bangsa ini, menjadi katalisator retaknya koneksitas sosial yang diakibatkan politik menuju kontestasi pemilu 2024. Saya sepakat salut pada Gus Yahya sebagai ketua PBNU menghindari masuk pada politik praktis, tapi bukan berarti kemudian ambil langkah politik tidak praktis.” Ucap cak Maul panggilan akrab pengacara Jawa Timur ini.

Sebagai warga NU tentu warga Nahdliyin tetap taat samaan wathoatan pada PBNU dalam fatwa ubudiah dan maamalat, tetapi pada statement politik Gus Yahya yang menyangkut pencalonan Erick Thohir warga dan tokoh NU di daerah mulai gerah dan resah. (el/mul)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.